Menjadi Manusia

Belum lama ini saya berhadapan dengan beberapa orang yang ngomong "Terserah orang lah mau mikir kayak gimana" tentang diri mereka. Dan ternyata, ada yang perlu dipahami dari kata- kata kayak gitu.

Kalimat itu menjadi 'baik' kalo yang dilakuin memang beneran bener, membawa hal yang positif terhadap diri kita, tanpa 'efek samping' pada pihak mana pun. 

Tapi buat kasus yang saya alamin ternyata beda. Mereka bilang, "Terserah orang lah mau mikir kayak gimana" buat sesuatu yang jelas- jelas salah, maka kalimat tadi juga seketika jadi salah besar.

Kesel iya, gemes pasti.

Pernah saya, membaca sebuat tulisan di Museum Sangiran yang berbunyi, 

"Menjadi manusia berarti harus terus belajar, kreatif, dan tidak mengulangi kesalahan yang sama."

Ketika kita kita ngomong "Terserah orang lain mau mikir kayak gimana" untuk sesuatu yang salah, saya jadi sadar, ketika itu pula kita berhenti belajar. Ketika ada orang lain yang usaha buat nyadarin kita tentang apa yang kita perbuat ternyata salah, dan kita tetep mertahanin kalimat tadi, maka saat itu pula kita buta. 

Saya ngerti, orang tetep metahanin kata- kata tersebut karena mereka sedang merasa senang sama apa yang mereka perbuat. Namanya orang lagi seneng, pastinya nggak mikir itu bener apa enggak, kalaupun sadar itu salah, mereka tetep ngelakuin apa yang mereka perbuat dan nggak memperbaiki apa yang salah, ya karena mereka seneng.

Saya jadi berharap, ketika saya ngelakuin kesalahan, entah sekarang atau suatu saat nanti, Tuhan sabar buat membuka mata saya, biar saya sadar sama apa yang saya lakuin, mau belajar memperbaiki masalah, dan berusahabuat nggak ngulangin kesalahan yang sama, biar saya nggak jadi orang yang mertahanin keteguhannya buat sesuatu yang salah, biar saya jadi manusia yang ngelakuin hal yang nggak cuma bener buat saya, tapi bener juga buat orang lain, biar nggak ada pihak- pihak yang tersinggung atau malah sakit hati.

Tadaaaa!

No comments:

Post a Comment