Jodoh Ada Di Tangan Kita

Tiba- tiba saya jadi nggak percaya konsep "Jodoh di tangan Tuhan". 

"Jodoh di tangan keluarga" itu jauh lebih konkret dan realistis!

Tapi yang lebih bagus dan lebih pinter, "Jodoh itu ya ada di tangan orang- orang yang sama-sama berjuang dan berusaha"

Eh tapi beneran kan ya, dua orang yang mau berjuang dan berusaha nyelesein masalah mereka, maka mereka bakal selamat dari yang namanya pisah. Maka, bersatu deh mereka.

Ketika dua orang atau salah satu dari mereka berhenti atau masa bodoh, yaudah, pisah deh.

Jadi nggak salah kan saya bilang, 

"Jodoh itu ada di tangan orang- orang yang sama-sama berjuang dan berusaha"


"Jodoh itu ada di tangan orang- orang yang sama-sama berjuang dan berusaha"

"Jodoh itu ada di tangan orang- orang yang sama-sama berjuang dan berusaha"

"Jodoh itu ada di tangan orang- orang yang sama-sama berjuang dan berusaha"

Dan ketika ada orang bilang, manusia boleh berjuang dan berusaha tapi tetep Tuhan yang nentuin.

Tuhan nentuin ketika kita udah berhenti berusaha. Dan yang bikin kita berhenti berusaha itu bukan Tuhan, tapi kita sendiri. 

Yang bikin kita capek buat berusaha, ya kita sendiri juga, jangan make nama Tuhan buat nutupin titik lelah kita.

Luntang - Luntung

Beberapa waktu lalu saya sempet nonton film. Di film itu ada adegan di mana si tokoh bertemu seorang bapak- bapak di tempat praktek aborsi kandungan. Diceritakan, si bapak dan istrinya selalu menggugurkan calon anak- anak mereka. Ketika ditanya kenapa mereka ngelakuin itu, si bapak jawab yang intinya, karena nggak ada satupun dari kita yang minta dilahirin. Kita- kita yang dilahirin adalah korban dari keegoisan orangtua kita.

Ya setelah itu saya juga jadi kepikiran, mungkin dan sepertinya emang nggak ada orang yang pernah bilang minta dilahirin.

Saya termasuk orang yang sangat sangat pamrih tentang masalah ini. Kalo digolongkan, mungkin saya masuk ke dalam kategori manusia yang nggak pernah, ataupun merasa minta dilahirkan (mungkin golongan lainnya adalah orang yang tidak minta dilahirkan namun merasa minta dilahirkan, atau orang yang tidak minta dilahirkan tapi masa bodoh)

Sekarang gini, saya udah dilahirkan ke bumi, ke kehidupan dunia, lalu saya dapet apa di dunia ini? Kenapa Tuhan nggak menyiapkan berkah, kebahagiaan dan perasaan bahagia yang nggak habis- habis bagi orang- orang yang terlanjur (dipaksa) dilahirkan.

Ibarat udah dilahirin, masih dikasih masalah pula. 

Dan sekarang, saya ngerasa jadi manusia yang paling nggak tau harus gimana. Udah dilahirin dan nggak tau apa- apa, dan dapet masalah pula yang nggak tau harus gimana ngatasinnya, tanpa tau harus berbuat apa, tanpa tau harus pasrah dan belajar atau malah menuntut, dan tanpa ada petunjuk. 

Maka itulah orangtua ada?

Saya juga sebenernya bingung si. Orangtua yang ngelahirin anaknya, lalu punya keinginan kayak gimana serta mau jadi apa anaknya nanti, dan nyiapin segalanya agar jadi yg mereka pengen itu sebenernya bentuk tanggung jawab atau bentuk keegoisan? Saya nggak ngerti, 

Pfft..