Refleksi

Kamu percaya Tuhan?

Jelas. Saya memeluk agama, saya punya Tuhan, saya percaya Tuhan itu ada. Sayangnya Tuhan terlalu abstrak di pikiran saya. Mungkin Tuhan memang sengaja mengabstrakkan dirinya. Tapi kenapa? Apa karena biar nggak dicemooh umatnya? Apa biar umatnya tetep penasaran? Apa biar umatnya setia?

Kalau Tuhan mau, Dia bisa aja meng'kongkrit'kan diriNya dan tetap membuat umatNya selalu kagum dengan sendirinya, bisa membuat umatNya selalu memuji secara alami, membuat umatNya selalu penasaran kenapa Ia bisa se 'WOW' itu, seakan- akan rasa penasaran itu muncul sendiri dari dalam diri umatNya. Itu kan hal 'keciiiiiil'.

Kata orang, nggak usah sibuk- sibuk penasaran kayak gimana sih Tuhan, di mana sih Dia, karena Tuhan itu ada di tiap diri kita, cerminan diri kita sendiri. 

Oh, jadi kita harus merefleksikan diri kah biar kita bisa melihat pantulanNya? Saya sendiri, masih bingung sama Dzat yang Maha Super ini. Terlalu rumit kalo kita menerka- nerka bentukan Tuhan. Salah- salah bisa masuk neraka. Tapi rasa penasaran siapa sih yang bisa membendung.. Apa Tuhan juga punya atau bahkan terdiridari partikel- partikel penyusun yang kemudian menjadi sebuah kesatuan? Atau cuma pertikel- partikel yang berdekatan dan melayang- layang? Lalu orang bilang itu ada di dalam diri kita?? 




Hmm Tuhan sulit untuk di 'ada' kan ya? Tapi Tuhan nggak perlu itu. 

Memang sudah ada :)

No comments:

Post a Comment