If I were Him

seperti layaknya manusia yang nggak pernah puas dengan apa yang ada saat ini. Selalu minta lebih lebih dan lebih. Selalu saja ada yang kurang, itu pasti. Seandainya saya bisa memilih untuk dilahirkan sebagai apa dan dengan kondisi yang bagaimana, saya pasti sudah meminta untuk dilahirkan sebagai manusia yang sempurna. Sehat, pintar, atau apalah yang lainnya. Tapi di lain pihak, saya bersyukur sampai saat ini saya masih menjadi diri saya dengan kondisi yang sekarang ini. Bersyukur saya bukanlah seorang masinis yang didakwa atas kelalaiannya yang tidak disengaja, membayangkan, pasti kalut dan merasa bersalah sekali sekali jika saya adalah dia. Bersyukur saya bukanlah seorang bandar narkoba yang tertangkap polisi dan akan segera dijatuhi hukuman, pasti menyesal dan panik sekali jika saya adalah dia. Bersyukur saya bukanlah orang- orang yang sedang meronta dan bersiap siaga karena lahannya akan dieksekusi oleh pemerintah, pasti sedih, marah dan lelah sekali jika saya adalah dia. Bersyukur saya bukanlah orang yang akan segera dihukum mati karena telah melakukan kesalahan, panik, ngeri dan gila seketika membayangkan jika saya adalah dia. Bersyukur saya bukanlah presiden yang harus memikirkan masalah ini itu, mendapat tentangan dari semua pihak, yang selalu dikritik, yang selalu dianggap tidak becus padahal Ia sudah berusaha mati- matian untuk memberikan semua yang terbaik bagi warganya, pasti lelah, kesal dan muak sekali jika saya adalah dia. Bersyukur saya bukanlah seorang anak yang mukanya melepuh disiram air mendidih oleh bapak atau ibunya, pasti sakit dan mengerikan sekali jika saya adalah dia. Ya saya masih bersyukur karena saya adalah diri saya. Diri saya dengan segala kondisi saat ini.
Dan taukah kenapa saya bisa nulis tentang rasa syukur saya ini, karena saya habis nonton Seputar Indonesia Siang di RCTI, mweheheheee

No comments:

Post a Comment