Tadi
pagi saya nonton acara kuis di tv. Ketika ada peserta menjawab salah
pertanyaan, peserta lain menyoraki peserta tersebut. Mungkin sepele.
Saya jadi ingat, pada saat sekolah dulu, dari dasar hingga menengah
atas, tiap ada murid yang salah, selalu ada kecenderungan teman-
teman yang lain menyoraki ataupun mengejek. Dan kecenderungan
tersebut berlangsung sampai sekarang.
Entah kenapa, hal seperti itu secara tidak langsung ‘mendidik’ kita menjadi seorang yang takut salah. Membentuk pikiran kita bahwa salah itu adalah hal yang ‘salah’, hingga akhirnya kita memilih untuk tidak berbuat apa- apa daripada harus melakukan kesalahan. Hal itulah yang ada di sekitar saya, terjadi di sekolah, kampus, yang notabene adalah tempat saya menghabiskan sebagian besar waktu saya, kemudian hal itu tumbuh bersama saya... Dan akhirnya, membentuk saya, menjadi individu yang takut akan salah, menjadi individu yang memilih diam dan tidak berbuat karena takut salah.
Entah kenapa, hal seperti itu secara tidak langsung ‘mendidik’ kita menjadi seorang yang takut salah. Membentuk pikiran kita bahwa salah itu adalah hal yang ‘salah’, hingga akhirnya kita memilih untuk tidak berbuat apa- apa daripada harus melakukan kesalahan. Hal itulah yang ada di sekitar saya, terjadi di sekolah, kampus, yang notabene adalah tempat saya menghabiskan sebagian besar waktu saya, kemudian hal itu tumbuh bersama saya... Dan akhirnya, membentuk saya, menjadi individu yang takut akan salah, menjadi individu yang memilih diam dan tidak berbuat karena takut salah.